Tuesday, March 18, 2008

TUJUH PRINSIP KEPEMIMPINAN YESUS KRISTUS

Name Rai Utama I Gusti Bagus
Location Leeuwarden
Comments Buat Admin, mohon di publish di Opini artikel di bawah ini.
----------
TUJUH PRINSIP KEPEMIMPINAN YESUS KRISTUS
Oleh: I Gusti Bagus Rai Utama, MMA


Siapa sajakah yang tergolong pemimpin besar di dunia ini? Kita tidak akan menyebutkannya satu persatu karena jika ditulis juga di sini maka halaman ini akan penuh dengan daftar nama saja. Ada banyak tipe kepemimpinan di dunia ini, dari yang paling otoriter sampai yang paling demokratis dan humanispun ada. Namun kali ini kita akan mengexplorasi kepemimpinan Yesus Kristus untuk memudahkan kaum awam dapat mengerti dan memahaminya. Bahasa yang digunakanpun bahasa sehari-hari atau bahasa pasaran, namun tetap bersumber pada Alkitab yang sejati.

1. Identifikasi
Kalau kita lihat seseorang yang ingin menjadi anggota dewan atau pemimpin partai, begitu juga Yesus Kristus telah menyatakan BiodataNya agar pengikutnya tidak salah jika ingin mengikutinya. Namun pernyataan diri Yesus Kristus adalah hal yang benar, berbeda dengan para pemimpin dunia yang cenderung mengexplorasi hal-hal yang baik-baik saja dan penyembunyikan yang jelek yang ada pada dirinya. Misalnya, ada seorang anggota partai yang tidak pernah kuliah master menggunakan gelar master padahal mereka dapat beli atau pakai ijazah bodong. Yesus sangat tegas menyatakan siapa diriNya, dari mana asalNya. Lebih lanjut baca (Yoh 6: 35, 8:12, 14:6; Mark 14:61-62)

2. Misi
Bagi anda yang sering menonton kampaye partai politik atau bagi anda yang sering ikut serta dalam acara sidang sinode atau sidang pemilihan para pemimpin dunia tidak akan asing lagi dengan istilah misi ini. Terkadang dan sedikit para pemimpin yang telah menyatakan misinya akan menjalankan misinya jika ia kelak memimpin. Misi yang ia sampaikan sebelum ia terpilih akan sangat berbeda dengan apa ia lakukan hari ini. Namun sangat berbeda dengan kepemimpinan Yesus Kristus, apa yang Ia sampaikan dengan apa yang Ia lakukan adalah sudah dituliskan dalam Alkitab dan dilakukan juga sesuai dengan apa yang ada di dalam Alkitab. Ia telah melakukan dengan cara yang benar dan melakukan hal yang benar dalam hal ini Ia telah bertindak sebagai menejer dan sekaligus sebagai pemimpin. Ia sebagai manajer karena Ia sebagai utusan Bapa dan Ia harus melakukan hal-hal yang dititahkan Bapa. Ia juga sebagai pemimpin karena Ia juga dapat dan mampu menjalankan dan mengambil keputusan dengan benar. Lebih lanjut baca (Yoh 8: 14, 17:3-4; Luk 4:43)

3. Motivasi
Ada kalanya seorang direktur atau kepala departemen sebuah perusahaan entah dimiliki oleh lembaga gereja atau lembaga lainnya tidak mau “bukan tidak bisa” memberikan motivasi yang dapat ditiru oleh para pengikutnya, kita sebut di sini pengikut bukan bawahan untuk meninggikan yang rendah dan tidak merendahkan yang tinggi. Datang ke kantor dengan seenak dan sekehendak hatinya, kalau pengikutnya datang jam 7 pagi, kalau pemimpin boleh jam berapapun, itulah pemimpin dunia. Sangat berbeda dengan kepemimpinan Yesus Kristus. Yesus terlebih dulu menguduskan dirinya karena Ia ingin pengikutnya turut mengukuskan diri. Yesus tidak pernah menghakimi dengan “tangan salah maka tanga harus dipotong” tapi Ia menghakimi dengan cara yang bijaksana dan benar agar cara inipun akan ditiru oleh para pengikutnya. Lebih lanjut baca (Yoh 5: 30; 17:19,26)

4. Partisipasi
Coba kita lihat teman-teman kita yang telah berhasil menjadi seorang pejabat atau anggota dewan atau apasajalah yang mereka sebut sebagai pejabat akan merubah lifestyle serta gaya hidupnya setelah menjadi pemimpin. Semua pengikutnya harus memberi hormat walapun dia sendiri tidak pernah menyapa pengikutnya dengan bersahabat. Mobil harus diganti dengan yang baru, rumah harus dicat setiap tahun karena anggarannya harus dihabiskan, dan banyak lagi hal-hal yang tidak menggambarkan kepemimpinan kristiani. Yesus telah memberi teladan yang baik buat kita. Coba kita bayangkan, adakah seorang manusia yang kaya raya harus mau hidup miskin disepanjang hidupnya? Yesus telah melakukan itu buat kita, Yesus menunjukkan bahwa Ia juga turut berpartisipasi sebagai orang miskin. Adakah seorang manusia yang gagah perkasa, sakti mantra guna harus mati oleh tusukan tombak dan tancapan paku di kayu salib? Hanya Yesus yang mau untuk itu. Baca lebih lanjut (Yoh 15:15-16; 17:22; 1 Kor 3:9)

5. Konsentrasi
Dalam hidup ini, tekadang kita sangat susah untuk menentukan dan memusatkan pikiran dan konsentrasi kita. Tatkala seseorang yang telah memegang jabatan yang tinggi sangat mudah untuk melihat banyaknya uang dan kuasa yang bisa ia gunakan untuk keperluan pribadinya. Antara sumpah atau janji jabatan dan tindakannya juga tidak pernah terkonsentrasi pada sumpah atau janji jabatan yang pernah ia ucapkan. Kita mendengar di beberapa mediamasa, anggota DPR yang korupsi, menteri yang korupsi bahkan yang lebih parah lagi mungkin ada juga pengurus gereja yang telah melakukan korupsi hanya kita tidak mengerahuinya. Jika kita menjadi pemimpin, tetaplah teguh pada sumpah atau janji yang pernah diucapkan. Begitu halnya dengan janji yang pernah diucapkan tatkala kita menerima baptisan kudus, kita telah berjanji untuk mengikut Yesus dengan sepenuh hati namun tatkala kita melihat uang yang melimpah kita sangat mudah melupakan janji tersebut. Terkadang kita sering melakukan pekerjaan yang tidak menunjukkan anak-anak Tuhan, perjudian, prostitusi, korupsi, dan gila hormat tetap saja kita lakukan. Yesus mengajarkan agar kita tetap konsentrasi hanya satu nama Yesus kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak ada nama lain lagi pada diri kita. Baca lebih lanjut (Luk 9: 49-51; 77,62)

6. Meditasi
Dalam satu hari kita diberikan waktu 24 jam, dalam satu minggu ada 7 hari. Terkadang karena kita terlalu sibuk atau menyibukkan diri, kita menjadi lupa bahwa tubuh kita yang duniawi ini dan pikiran kita yang penat ini butuh juga waktu istirahat. Ada yang sangat sibuk mengejar kehormatan duniawi, ikut partai ini itulah sampai sampai gereja hanya dikunjungi jika ada keluarga yang menikah, dan hari Natal karena kebetulan Libur Nasional. Ada yang sangat sibuk dengan lemburan, ada yang sangat sibuk dengan sekolah atau kuliah karena kebetulan kuliahnya Sabtu dan Minggu, ada yang sibuk ini dan itu, tentunya ada juga yang memang malas datang ke gereja. “Hari sabat diciptakan untuk manusia bukan manusi untuk hari sabat” istilah ini akan mengingatkan kita bahwa Tuhan telah menciptakan manusia tentu juga ada siklus istirahat harian yang namanya tidur, siklus mingguan yang namanya hari minggu untuk merenung di gereja dan bertemu dengan teman-teman dan juga mendengar Firman Tuhan yang disampaikan lewat kotbah seorang pendeta. Tubuh dan pikiran kita juga perlu penyegaran, mengingatkan kembali firman Tuhan, bertemu dengan teman-teman dalam pertemuan yang rohani. Lebih lanjut baca kisah Marta dan Maria (Luk 5:15-16; 10: 40, 41-42)

7. Rekreasi
Menurut teori leisure yang telah berkembang di eropa, ternyata rekreasi memberikan dampak yang positip terhadap keharmonisan rumah tangga, perilaku kerja sehingga pekerjaan yang dilakukan setelah melakukan rekreasi lebih efektive dan efesien. Coba kita bayangkan, orang eropa cukup bekerja satu minggu saja untuk dapat menghidupi keluarganya selama satu bulan. Sangat berbeda dengan kita di Indonesia, waktu kita dari pagi sampai petang, dari senin sampai minggu kita habiskan untuk bekerja namun hasil yang kita dapatkan tidak seberapa. Akan sangat parah lagi jika kita melihat perilaku kebanyakan para PNS kita, sudah banyak waktu yang dikorup, waktu kerja digunakan untuk main catur, baca koran dan ngobrol yang bukan-bukan, mudah mudahan hal ini tidak dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Ada yang beranggapan bahwa untuk mengetahui sebuah lembaga atau perusahan sehat atau bukan, cukup dengan melihat perilaku seorang pemimpinnya, misalnya: apakah pemimpinnya bisa istirahat dengan tenang? Apakah ia punya waktu untuk keluarganya? Apakah ia punya waktu untuk ke “gereja”? dan banyak lagi indicator yang cukup sederhana namun dapat menunjukkan hal yang sebenarnya. Apa benar Yesus juga menyarankan kita untuk meluangkan waktu untuk rekreasi? Ketika Yesus mengajak para muridnya pergi ke tempat sunyi untuk dapat istirahat, dapat menunjukkan Yesus juga menyarankan agar kita juga perlu melakukan rekreasi dan istirahat. Lebih lanju baca (Markus 6: 31-32)

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Yesus Kristus adalah kepemimpinan yang sangat sederhana sehingga setiap orang yang ingin meneladaninya mampu untuk melakukannya. Identifikasi diri adalah symbol kejujuran, Misi adalah symbol kesanggupan mengambil pekerjaan, Motivasi adalah symbol memberi teladan yang baik, Partisipasi adalah symbol kebersamaan, Konsentrasi adalah symbol memegang prinsip awal, Meditasi adalah symbol perenungan, dan Rekreasi adalah symbol penghargaan akan waktu dan keluarga serta relasi.

-----------------------
Penulis: Dosen Tetap STIM Dhyana Pura, sedang kuliah di CHN Belanda.

No comments: